Sabtu, 03 November 2012

Demo, Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bone Paksa Anggota DPRD Melantai

Sejumlah anggota DPRD Bone Sulawesi Selatan terpaksa duduk melantai saat menerima asprasi puluhan mahasiswa. Senin, (29/10/2012).

BONE, KOMPAS.com - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bone memaksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan duduk melantai saat menggelar unjuk rasa menuntut dihentikannya pembahasan Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas) lantaran dinilai membahayakan proses reformasi, Senin, (29/10/2012).
Puluhan aktivis yang sejak pagi hari berkumpul di Lapangan Merdeka Watampone ini bergerak ke kantor DPRD setempat sekitar pukul 10.00 Wita. Sambil berorasi mahasiswa meminta agar anggota dewan hadir menemui mereka.
"Jangan sampai Undang-undang Kamnas ini mencidari demokrasi dan mengagalkan cita-cita reformasi," teriak Ijas, koordinator lapangan (Korlap) sambil mengarahkan seluruh pendemo memasuki gedung DPRD.
Namun di dalam gedung pendemo hanya mendapatkan beberapa orang anggota DPRD saja, mahasiswa kemudian menyisir seluruh ruangan anggota dewan dan meminta mereka agar hadir di ruang penerimaan aspirasi. Setelah sejumlah anggota dewan hadir di ruang aspirasi, mahasiswa meminta anggota dewan tidak menggunakan kursi dalam berdialog. Enam orang anggota dewan kemudian terpaksa duduk melantai bersama mahasiswa sambil mendengarkan aspirasi para demonstran.
"Kami akan melanjutkan aspirasi kawan-kawan dan kami akan faks langsung ke DPR RI surat pernyataan sikap kawan-kawan," tegas Andi Irwandi Natsir, salah seorang anggota DPRD Bone.
Usai menggelar unjuk rasa di gedung DPRD, puluhan aktivis HMI ini kemudian bergerak ke kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone. Di kantor yang berada di stadion Lapatau ini, mahasiswa hanya mendapati sejumlah pegawai negeri yang sedang asyik duduk di tangga sambil mengobrol hingga memancing emosi pendemo.
Mahasiswa ini kemudian membubarkan kerumunan pegawai yang didominasi oleh wanita ini sambil pendemo memasuki ruang kantor. Mahasiswa mempertanyakan sejauhmana fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga bagi pemuda.
"Karena kebetulan kemarin adalah hari peringatan sumpah pemuda, maka kami datang ke sini mempertanyakan itu, apa yang telah kalian lakukan terkait dengan pengembangan karya pemuda selama ini," teriak Adi salah seorang orator. Namun mahasiswa akhirnya membubarkan diri lantaran kepala dinas setempat yang akan ditemuinya sedang tidak berada di kantor.
Editor :
Farid Assifa

Tidak ada komentar: