Minggu, 29 Juli 2012

Mahasiswa demo Kedubes Myanmar soal pembantaian Rohingya

Rohingya. ©Reuters

Sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Muslim Peduli Rohingya (AMPR) berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jalan KH Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengecam kasus kekerasan yang dialami etnis muslim Rohingya di Myanmar.

"Menjelang Ramadan etnis Rohingya di Myanmar mengalami perlakuan tindak kekerasan, bahkan disebutkan sebagai etnis minoritas paling menderita di dunia karena mereka ditolak kewarganegaraannya di wilayah mereka sendiri, dirampas haknya atas tanah mereka sendiri selama 30 tahun terakhir," kata K=kordinator aksi, Muhammad Zimah kepada wartawan di depan Kedubes Myanmar, Kamis (25/7).

Selain itu, lanjut Zimah, etnis Rohingya yang mayoritas adalah muslim dilarang menjalankan ibadah.

"Bahkan kini terjadi pembantaian massal dan pengusiran terhadap etnis Rohingya dari tanah mereka sendiri, pasokan makanan ditutup, ribuan rumah dibakar, dan ratusan bahkan ribuan orang dibunuh dan dibakar. Sekarang ratusan etnis Rohingya kini menjadi pengungsi," ujarnya.

Mahasiswa yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan elemen islam lainnya menuntut pemerintah Myanmar untuk menghentikan dan segera menyelesaikan serta mengusut tuntas kejahatan kemanusiaan di Rohingya.

"Kami mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk secepatnya mengambil langkah-langkah diplomatik guna menyelesaikan tragedi di Rohingya, kami juga mendesak kepada komunitas ASEAN untuk segera membentuk tim investigasi guna mengungkap kejahatan terhadap kemanusiaan di Rohingya," imbuhnya.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Internasional untuk mengecam segala bentuk kejahatan kemanusiaan khususnya yang terjadi di Rohingya," pungkasnya.
[ren]


SUMBER: http://www.merdeka.com/peristiwa/mahasiswa-demo-kedubes-myanmar-soal-pembantaian-rohingya.html

Tidak ada komentar: